Hallo! Aku mau berbagi pengalaman persiapanku menjadi aupair yang sudah kutempuh sejauh ini.
Seorang yang punya tekad dan berani nekat. :p
Aku sedang dalam perjalanan untuk menjadi Aupair di Jerman. Saat ini masih di Indonesia, sedang mempersiapkan aplikasi visa.
Mimpi menjadi Aupair semakin kuat pada akhir bulan April, meskipun saat itu belum memutuskan untuk menjadi Aupair. Karena sudah saking penasarannya, ternyata 28 April 2015 aku sudah daftar di Aupairworld. Padahal aku belum tau banyak tentang Aupair. Untung aku punya teman yang bisa berbagi informasi, dia ikut belajar bahasa di Goethe Bandung. Awal Mei pun aku segera memutuskan untuk mengikuti program Aupair. Aku sudah mantap dan menyusun rencana dengan matang. Mempersiapkan diri untuk mulai mengikuti les bahasa di Goethe Jakarta pada bulan Juli, dan mempersiapkan ayah dan ibu untuk mendukung pembiayaan. :D maklum lah.. .belum bisa mandiri... aku pun mengumpulkan informasi lebih banyak melalui internet untuk menguatkan kepercayaan keluargaku.
Akhir Mei seorang sohib yang lama gak ketemu ngajak makan, mau cerita katanya.. .sungguh tak disangka, dia berkata..
"cii, bulan Agustus aku mau ke Jerman!"
mmm.. .kaget lah saya.. .tak tanya balik ..
"mau ngapain?"
dan kami pun ketawa sama-sama :D . ternyata kita sama-sama mau AUPAIR :D
sejenak aku sempat berpikir, kenapa tiba2 dia bisa mau berangkat bulan Agustus, sedangkan dia belum les di Goethe.
dan hari itu pikiranku mulai terbuka. Ternyata les bahasa Jerman gak harus di Goethe. Temanku itu pun akhirnya mengenalkanku pada guru lesnya. Ya jelas seneng banget aku... dia juga mengenalkan aplikasi untuk membantu belajar, seperti Duolingo, Goethe, saluran di Youtube, dan lainnya aku lupa. Aku cuma nginstal Duolingo aja, dan untukku itu sudah sangat membantu
28 Mei 2015, pertemuan les pertamaku dengan guru yang baik nan ceria. Aku sudah mengubah rencanaku sebelumnya. Mengambil jalan les privat adalah langkah terbaik yang bisa kuambil saat itu ditimbang dari segi manapun. Secara finansial, biaya privat bisa lebih murah daripada di Goethe, dan hemat biaya hidup, karna gak perlu pindah ke jakarta dan ninggalin kerjaan di jogja. Kecepatan belajar tiap orang juga lain, les privat bisa lebih flexible menyesuaikan kemampuan individu, ya iya sih, resikonya harus lebih banyak belajar aktif sendiri karena ga ada partner kaya kalo belajar di kelas. Beruntung punya teman yang mau berangkat Agustus itu, dia bantu aku di hampir semua hal yang aku butuhkan.
Awalnya aku berencana untuk mengikuti ujian A1 di Bulan Juli, tapi setelah kupertimbangkan lagi, kalo terputus lebaran dan juga kesibukan guru privatku, ujian di bulan juli bakal serem, sendirian, belajar sendiri..uuuu takut... Dengan penuh tekad yang nekat, pertemuan ketiga aku dah bilang sama guruku mau coba ujian bulan Juni. Dan guruku tentu saja gak setuju, ibuku juga :D Terus aku bilang aku cuma mau coba aja, gambling gitu, buat pengalaman untuk persiapan ujian bulan Juli :D padahal biayanya cukup mahal... >.< hahahahaha .pada akhirnya setelah pertemuan ke empat temenku udah daftarin aku untuk ujian bulan Juni :D ujiannya 22 Juni >.< Maka dimulai lah perjuangan belajar dengan kekuatan dan kecepatan penuh untuk ujian 22 Juni. Hampir tiap hari aku les, dan tiap hari belajar terus. Beruntung ada temenku itu, kami belajar bareng tiap hari, bangun tidur, mau tidur. .sampai mau gilaaa.... >v< Aku juga beli buku novel Jerman di secondhand bookstore di daerah Malioboro. Bangun pagi langsung tak baca. entah apa artinya, yang penting aku melatih pengucapan bahasa Jerman. karna itu susah bingittt... .rahangnya pegel dan ngomongnya ampe muncrat-muncrat.. . :D
Belum juga ujian A1 berlangsung aku sudah semangat mencari keluarga di aupairworld. Sebenernya itu nambahi pikiran sih, tapi kekhawatiranku yang besar mendoktrinku untuk giat di segala sisi. hahahaha Juni kami berangkat ke Bandung untuk ujian A1 di Goethe. Total pelajaranku adalah 14 kali pertemuan terhitung sejak 28 Mei 2015. Dengan mantap kami berangkat ujian, grogi dikit sih, tapi yang paling mendebarkan itu pas ngambil hasil ujian. Mukanya temenku dah pucet kaya manequin sepanjang hari, ekspresinya gitu aja gak berubah dari sejak bangun tidur :D Katanya kami akan dikabari sebelum jam 12 kalau Lulus, sudah jam 2 tapi belum ada email, no telepon tidak dapat tersambung, galau lah sudah. Dengan jantung yang berdegup kencang kami pun langsung datang ke Goethe. sesampainya disana senangnya tak terkira, ternyata email tidak dikirim karna ada kesalahan teknis, incredible, aku lulus. :D befriedigen, 71 poin. Lega sekali mengetahui ternyata aku hebat juga :D :D
hahahaha...!!! Sudah senang sekali karna lulus A1,, .tapi sedih sekali karna dapat pembatalan dari dua calon keluarga. mencari keluarga itu gampang-gaampang susah. aku sampe lupa udah berapa kali skype dengan keluarga yang berbeda dan hasilnya nihil. Di awal - awal pencarian, dapat email notifikasi aupairworld aja udah seneng banget. Tapi pas dibuka, ternyata negativ reply. hahaha Terkadang aku pengen menyerah, capek sekali setiap sudah ngobrol lama dan banyak sama beberapa keluarga , tapi hasilnya nihil, dan besoknya harus mengulang lagi step yang sama. Tiap hari harus rajin buka Aupairworld, kirim message, bales message, berdoa, berharap, apalagi sih, ,pokoknya semua yang mungkin membantu. sampai punya berapa akun aku, Gak cuma di aupairworld, tapi juga supportgreataupair, web-aupair.net, aupair.com. Sudah beberapa lama sejak aku punya sertifikat A1, dan aku belum berhasil dapat keluarga yang cocok. Ada tiga keluarga yang sedang dalam proses komunikasi, dan belum memberi kabar juga. Ada keluarga yang aku tertarik banget, itu di Frankfurt, yang bikin aku tertarik dia bilang dia pemain viola, dan dia akan ngajak aku ke konser-konser..hihihi akhirnya pada titik dimana aku sudah diambang keputusasaan menunggu balasan, keluarga yang sebelumnya kukira tidak tertarik minta skype, dan waktunya Jam 11 malam disini. aku tunggulah sudah. Mereka banyak ngobrol, tapi aku gak berpikir mereka tertarik sama aku. hari berikutnya mereka bilang " you are a strong candicate for us" dan keluarga Frankfurt yang sedang kutunggu kabarnya juga kirim email, "can we do skype again?". Dengan hati yang tidak berharap banyak aku balesin mereka. Skype kedua dengan keluarga yang bilang aku strong candidate itu, tiba2 dia bilang, "we make decission, we choose you, right now". aku kaget, dan seneng banget. Tanpa berpikir panjang aku lepas lah yang di Frankfurt, kenapa? Mungkin aku gak akan diajakin ke konser-konser kayak kalau seandainya aku di Frankfurt, tapi aku suka dengan cara mereka berkomunikasi. Aku rasa bersama mereka akan lebih nyaman. Mereka ini keluarga yang komunikatif dan terbuka. Mereka banyak ngobrol baik suami maupun istrinya. Kebanyakan yang ngobrol itu cuma ibunya. Mereka punya dua anak cantik, 3 dan 5 tahun, gak terlalu kecil dan gak terlalu besar, dan mereka imut.. Oya, aku juga dikenalin sama Aupairnya mereka yang lama, sama yang sekarang. Dua-duanya orang Indonesia. Itu pas hari lebaran pertama, 17 Juli 2015. hahahaha.. .seneng banget.
Sekarang aku lagi siapin berkas-berkas untuk aplikasi visa. Keluargaku tetep menjaga komunikasi dengan baik. Minggu depan aku buat visa, tanggal 4 Agustus dan kontrakku dimulai tanggal 3 Oktober 2015. Sekarang ini aku lagi deg-deg an, persiapan untuk interview visa. :))
see?
Hitung sendiri berapa waktu yang aku tempuh untuk sampai di step ini. yang pasti semua itu tergantung sama usaha dan doa. Kata orang bijak hasil itu berbanding lurus dengan usaha. Jadi jangan ragu-ragu kalau pengen jadi aupair. Siapin mental dan mantapkan hati. Selalu ada banyak kemungkinan, apa yang terjadi setelahnya, tergantung pada keputusan dan sikap kita. :))
Semangat!